Senin, 04 Oktober 2010

Tak sekedar cinta


Saya teringat dengan sebuah kisah yang baru saya baca. Imam Ibnu Jauzy dalam Shaidul Khatir pernah menceritakan kisah Abu Utsman an-Naisaburi yang ditanya oleh seseorang, Pertanyyan menggelitik tentang harapan Abu Utsman, "apa yang paling anda harapkan dari amal anda? Abu Utsman terdiam beberapa saat lalu ia mulai bertutur...
"pada saat aku masih muda, keluarkau berusaha menikahkanku, akan tetapi aku tidak bersedia.suatu saat ada seorang wanita yang datang kepadaku dan berkata"Wahai Abu Utsman, sungguh aku sangat mencintaimu, sudilah kiranya engkau menikahiku. Wanita itu menghadirkan ayahnya yang sangat miskin. aku pun dinikahkan dengan wanita itu. Nah, ketika aku berkumpul dengannya dalam satu kamar ternyata ia pincang dan sangat buruk..
karena kecintaanya kepadaku, "kata Abu Utsman melanjutkan, "ia melarangku keluar rumah. aku terpaksa duduk di dalam rumah untuk menjaga hatinya. Aku sama sekali tidak menampakkan kemarahan kepadanya, padahal aku seperti di atas bara, Sungguh, demikianlah kejadian itu berlangsung selma lima belas tahun hingga ia meninggal..
begitulah ketika takwa menghiasi kehidupan keluarga, kebencian yang membara terpinggirkan oleh sabar dan tanggung jawab terhadap janji. bahasa takwa itu terpancar dari ungkapan Abu Utsman. "tidak ada amal yang kuharapkan kecuali menjaga hatinya agar tidak terluka.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar